Oleh:
Al Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA
Seorang yang hidup di dunia pasti akan mengalami berbagai jenis keadaan yang berbeda. Terkadang ia sehat, namun di lain waktu ia juga sakit. Tentunya yang diinginkan setiap orang adalah kondisi sehat. Makanya banyak yang mengeluh saat diuji Allah dengan sakit.
Namun tahukah Anda bahwa di balik sakit itu ternyata ada berbagai kenikmatan? Apa saja? Di antaranya:
Pertama: Sakit itu mengurangi dosa
Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam menjelaskan,
“مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حَزَنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ“
“Tidaklah ada kelelahan, sakit, kesedihan, kekhawatiran, gangguan dan kesusahan yang sangat yang diderita seorang muslim, bahkan sampai duri yang menancap di tubuhnya; melainkan Allah akan menjadikannya sebagai penggugur sebagian dosa-dosanya.” HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Sa’id al-Khudry dan Abu Hurairah radhiyallahu’anhuma.
Kedua: Dengan bersabar, sakit akan menjadi ‘mesin’ pahala
Allah ta’ala berfirman,
“إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ“
Artinya: “Hanya orang-orang yang bersabarlah yang diberi pahala sempurna tanpa batas”. QS. Az-Zumar (39): 10.
Ketiga: Sakit bisa menyadarkan diri dari kelalaian
Dalam al-Qur’an ditegaskan,
“ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ“
Artinya: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena pebuatan tangan manusia. Allah mengehendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”. QS. Ar-Rum (30): 41.
Keempat: Sakit mengingatkan nikmat sehat
Seorang penyair berkata,
“الصِّحَّةُ تَاجٌ عَلَى رُؤُوْسِ الْأَصِحَّاءِ لاَ يَرَاهَا إِلاَّ الْمَرْضَى“
“Kesehatan adalah mahkota di atas kepala orang-orang yang sehat. Yang bisa melihatnya hanyalah orang-orang yang sakit”.
Dan masih banyak lagi hikmah-hikmah di balik sakit. Maka janganlah habiskan waktu Anda untuk banyak mengeluh, sebab ternyata di balik sakit terdapat nikmat tak terhingga.
Catatan Penting
Segala keterangan di atas tidak berarti bahwa kita diperintahkan untuk meminta sakit. Juga bukan berarti pula bahwa kita dilarang untuk berupaya mencari penyembuhan sakit kita. Yang benar, kita selalu berusaha memohon kesehatan kepada Allah ta’ala. Dan apabila suatu saat diuji dengan sakit, maka kita berusaha untuk mencari kesembuhan dengan cara-cara yang dibenarkan agama. Andaikan belum sembuh juga, maka ingatlah berbagai hikmah di atas, niscaya penderitaan Anda akan terasa lebih ringan. Dan yang lebih penting dari itu, Anda akan mendapatkan keberuntungan di akhirat, insyaAllah…
@ Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, Jum’at, 3 Sya’ban 1436 / 21 Mei 2015
Download Artikel Ini